Menyambung postingan sebelumnya. Mencoba merealisasikan proyek "coba-coba
kembali bersepeda", mulailah perburuan sepeda. Karena ini proyek coba-coba, saya
mencari sepeda yang murah, tapi lumayan. Akhirnya ketemu sama Turanza 2706,
27”. Sepeda ini saya beli dalam
kondisi preloved, yang menurut pengakuan pemilik sebelumnya belum ada 6 kali pakai.
Mengapa beli sepeda ini?
Pertama, harganya murah.
Harga
pasar per April 2020 (saat tulisan ini dibuat) di Toko online berkisar antara
2,4 – 2,7 juta, dan saya beli dengan harga 1,9 Juta, bonus helm, silicon gel
sadel, dan holder botol sepeda
Kedua, Fiturnya lumayan
Dengan harga
segitu sudah dapat fitur yang bisa dibilang lumayan lah
frame alloy.
Selain lebih ringan
dari frame stainless, frame alloy ini juga anti karat. Bahan anti karat ini
jadi pertimbangan penting, karena masih proyek coba-coba naik sepeda lagi, bisa
aja nanti ga tertarik naik sepeda lagi dan sepeda bakal dianggurin lama, yang
bikin sepeda karatan kalo bahan framenya bukan anti karat,
3 x 8 speed.
Jadi secara total
ada 24 pilihan speed, cukup lumayan buat sepeda harian.
Group set shimano.
Thumb FD RD
shifter udah pake shimano meskipun masih tipe shimano tourney. Tapi intnya udah
shimano lah. Perkara group set ini penting, karena kalo merek abal-abal
biasanya kurang nyaman dan kalo bermasalah bikin pusing kepala
Pedal stainless, crank stainless
shimano.
Ini juga lumayan penting, karene pengalaman punya pedal plastik cepet
banget rusak. Sekali jatoh, pedal retak, ampun deh. Crank juga udah shimano, ga
terlalu khawatir soal keawetanya.
Override handle ba
Panjang
handle bar udah lumayan panjang, riding jadi lebih nyaman, apalagi klo Cuma
gowes harian.
hydraulic brake system
Sistem rem depan belajang sudah menggunakan sistem hidrolik. Rem hidrolik jelas memberi kenyamanan dalam bersepeda, karena pengereman sangat ringan, jari ga perlu kerja keras buat melakukan pengereman
Quick release as.
Ini lumayan
penting, karena ngelepas ban jadi mudah banget, sewaktu-waktu perlu ngelepas ban/as karena ada masalah, terutama saat kondisi darurat
Sistem inner cable.
Ini penting
ga penting sih, dianggap bonus aja. Sepeda jadi kelihatan lebih rapi karena
jalur kabel ada di dalam frame. Dan fitur ini biasanya selalu ada di
sepeda-sepeda mahal
Lockout fork.
Forknya sudah
lockout, bisa disetting on-off tergantung kondisi jalan. Tapi menurut saya
forknya kurang nyaman sih, pengen ganti. Kalau ketemu polisi tidur yang agak
tinggi, seperti mentok, suspensi juga biasa aja. Tapi untuk saya yang paling cuma
dipake ke warung, masjid, muter-muter komplek, sepedaan pagi deket rumah masih
bisa ditolerir.
Yang paling tidak nyaman, tidak
bisa ditolerir, dan harus diganti dari sepeda ini kalo buat saya adalah
sadelnya. Sadelnya asli keras, dan
ukuranya kecil. Sangat tidak nyaman terutama buat orang-orang yang punya “big
butt”, meskpun sudah ditambahkan silicon gel sadel sekalipun. Tanpa pikir
panjang, sadelnya langsung saya ganti, dan di took online banyak yang jualan
sadel empuk khusus “big butt”, kisaran harga 60-ratusan ribu.
Sadel bawaan vs sadel pengganti
Sekian review singkat sepedanya.
Saran saya, kalo baru mau nyoba-nyoba sepeda, beli yg murah aja, daripada ntar
beli mahal-mahal tapi dipake Cuma bentar. Kalo mau serius, bisa dijual lagi,
ganti yang bagusan / upgrade sepedanya.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.