Thursday, August 28, 2014

Cobaan Berbentuk Nikmat Waktu Luang



Waktu luang pada dasarnya adalah sebuah nikmat, sama halnya dengan nikmat lainya seperti rizki, kesehatan dll. Perlu dicatat bahwa ujian/cobaan tidak melulu berupa musibah, kesedihan, atau kondisi yang tidak mengenakan lainya akan tetapi ujian/cobaan tak jarang berwujud dalam sebuah nikmat, termasuk waktu luang. Disebut cobaan karena dengan adanya nikmat waktu luang, terutama waktu luang yang berlebihan justru dapat mengarahkan pada hal-hal yang kurang produktif, sia-sia, bahkan menuju ke arah maksiat. Seperti pisau bermata dua, di satu sisi waktu luang bisa jadi merupakan sesuatu yang membawa manfaat, di sisi yang lain bisa mendatangkan kerugian.

"Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu padanya yaitu kesehatan dan waktu luang" (HR. Bukhori).

Waktu luang secara sadar atau tidak sadar akan diisi dengan berbagai macam aktivitas. Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa banyak diantara kita yang tertipu, itu artinya kebanyakan dari kita lebih cenderung untuk lalai dan kurang bijak dalam memanfaatkan nikmat tersebut.

Ada begitu banyak aktivitas untuk menghabiskan waktu luang yang dapat berupa kebaikan, berupa kesia-siaan, atau malah berupa kemaksiatan. Jadi barang siapa yang tidak menghabiskan waktu luangnya untuk kebaikan, maka sudah barang tentu waktu luangnya digunakan untuk perihal yang sia-sia atau malah mendatangkan kemudharatan.

Kualitas seseorang bisa jadi dapat dibedakan dengan melihat bagaimana ia menghabiskan waktu luang yang dimilikinya. Seseorang yang menghabiskan waktu luangnya untuk kegiatan yang tidak bermanfaat tentunya mempunyai kualitas yang berbeda dengan mereka yang menghabiskan waktu luangnya untuk kegiatan yang bermanfaat.

Ilham Mustafa: “Islam sangat menyadari bahwa jiwa manusia tidak bisa dipaksakan untuk menggunakan waktu yang dimilikinya untuk hal-hal yang serius dan berat, tetapi islam juga tidak menyerahkan dan membebaskan sepenuhnya kepada mereka untuk menghabiskan waktu luangnya sesuai dengan selera hawa nafsu semata. Jadi, Islam tidak terlalu mengekang, tepai juga tidak membebaskan”

Jadi, waktu luang bisa saja dimanfaatkan untuk hal-hal yang ringan, tidak serius, seperti hiburan, hobby dll akan tetapi  perlu diingat bahwa hal tersebut tetap tidak boleh merupakan selera hawa nafsu semata, dan harus selalu mempertimbangkan asas manfaat, positif-negatifnya. Jadi mungkin dapat dikatakan beruntung bagi mereka yang mempunyai hobi yang sekaligus dapat mendatangkan manfaat seperti membaca atau berolahraga.

Waktu akan habis dengan cepat, tidak dapat kembali, merupakan modal utama melakukan kebaikan, dan sudah pasti kita akan dimintakan pertanggungjawaban atas setiap waktu yang digunakan. Dengan selalu mengingat hal tersebut mungkin akan dapat membantu kita untuk lebih bijak dalam memanfaatkan waktu luang yang kita punyai.

Jadi, besok kita ngapain yak enaknya? Ha..ha…





No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.