Wednesday, September 18, 2013

Jejak Sebelum Pagi

Aku dan rindu yang entah dari mana,
senantiasa menunggu senja,
menyusun kata merangkai doa,
yang akan kulangitkan sebelum malam menua.

Pada tiap-tiap doa yang tak berjeda,
tak lelah kutiupkan rapal mantra,
agar kaurasa hangat rentang lenganku memeluk erat lelapmu.

Aku dan rasa yang kian bergetar,
kerap menanti datangnya fajar,
meninggalkan jejak sebelum pagi bersinar,
sebelum cintamu mekar
 KHRISNA PABICHARA

Monday, September 16, 2013

Cukup Hanya Dengan Punya Hati


Kata orang, definisi bahagia itu kita sendiri yang menentukan
dan sepertinya, aku diingatkan kembali tentang salah satu definisi kebahagiaan yang selama ini mungkin terlupa

Yaitu ketika kita bisa berbuat, melakukan sesuatu walaupun kecil untuk orang lain, bahwa keberadaan kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain 

 

Saturday, September 7, 2013

I Care I Share for Indonesia


Selasa, 2 September 2013
STAN-Bintaro 
        
          Menjelang waktu maghrib, segera setelah acara selesai aku bergegas menuju tempat yang sebenernya sudah dari pagi pengen aku tuju.....” Warung Makan”. Pagi ga sempet sarapan karena secara mendadak harus ke kampus lebih pagi gara-gara ruangan kuliah harus pindah, siang sibuk preparing acara kelompok, sore baru selesai acara kelompok dan baru sempet makan. Bahagia rasanya ketika akhirnya bisa menyuapkan sendok demi sendok nasi ke dalam mulut, terharu -___-. Emang sih ga sampe bikin nangis bahagia, tapi serius! makanan yang dimakan  waktu itu jadi salah satu makanan yang rasanya paling enak yang pernah aku makan. Mungkin karena tambahan bumbu rasa lapar (pake banget) dan rasa bahagia karena dengan segala kendala dan hambatanya acara yang sempat beberapa kali tertunda itu akhirnya bisa terlaksana.


Acara bertajuk “I Care I Share” for Indonesia

Thursday, September 5, 2013

Kesempatan kedua

Y : Apa yang kamu lakukan seandainya aku memberimu jawaban "Tidak"?

X : Meminta kesempatan yang kedua

Wednesday, September 4, 2013

Rindu “Menjual Diri”



Kadang-kadang, saya suka Amaze sendiri dengan tindakan-tindakan yang pernah saya lakukan dulu, suka heran dan kadang sampai geleng-geleng. Adalah suatu masa ketika diri ini dengan begitu berani “menjual diri”. Bukan dalam arti konotasi negatif tentunya. 
 Catat saja ketika dulu ingin bergabung menjadi salah satu staf pada sebuah organisasi remaja di kampung, staf kehumasan. Dalam CV yang saya buat waktu itu dengan sangat rinci dan jelas saya cantumkan segala kelebihan, kekurangan termasuk sarana yang saya miliki yang sekiranya berhubungan dengan tugas staf kehumasan. Hal-hal kecil seperti “memiliki sepeda”, “tidak memiliki masalah kesehatan”, “mengenal banyak jalan” dan semacamnya juga dengan PeDenya tak luput disebutkan. 
Atau ketika secara megejutkan ditunjuk untuk menjalankan tugas memimpin sebuah bidang di organisasi yang disebut sebelumya. Pada saat rapat serah terima jabatan saya tidak malu-malu menawarkan kepada audience sebuah value yang ingin saya berikan pada bidang yang saya pimpin nantinya (meskipun merasa terpaksa pada awalnya).