Wednesday, November 12, 2014

Yang Pertama

Orang bilang, Cinta Pertama itu istimewa. Banyaknya puisi, sajak, lagu, yang bertema cinta pertama cukuplah kiranya menjadi bukti. Tapi apa sebenernya yang membuat cinta pertama itu menjadi istimewa? Yang menyebabkan ia berbeda dengan cinta-cinta berikutnya?
Apakah karena ceritanya paling romantis? Sepertinya bukan, cerita cinta setelah cinta pertama banyak yang lebih romantis
Atau karena orang yang dicinta? Sepertinya bukan juga, seseorang yang hadir kemudian banyak yang yang lebih baik dari ia yang datang pertama

Jadi apa?
bukan perihal “Cinta”nya yang membuat cinta pertama menjadi istimewa, tapi perihal “Pertama”nya. Karena “Pertama” itulah maka menjadi istimewa atau lebih istimewa, bukan ke-2, ke-3 dan seterusnya. Terlebih kalau cerita dan orang yang dicinta itu sendiri memang istimewa, ditambah itu adalah yang “pertama”, sudah pasti akan jauh lebih istimewa.
Makanya ga heran, kalau sesuatu yang dilakukan pertama kali biasanya punya kesan tersendiri.

Nah, beberapa hari yang lalu kebetulan baru mendapat pengalaman pertama yang istimewa (setidaknya menurut saya sendiri).
Bukan cinta pertama pastinya, bukaaaaan!. Cinta pertama tadi cuma iseng doang, Cuma intro dan selingan, dan ga ada hubunganya sama sekali. Ha…ha….
Jadi, untuk pertama kalinya dalam hidup yang udah setua ini, beberapa hari yang lalu baru ngerasain yang namanya “Donor Darah Pertama”

Terdengar biasa aja sih emang, tapi mungkin tidak bagi sebagian orang. Oke Sebagai gambaran, kl dibandingin sama donor darah, bungee jumping itu tidak lebih menakutkan. U got it?

Sebenernya niat untuk melakukan donor darah memang sudah ada dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi,  niat yang sudah dengan sangat susah payah dibangun seketika selalu kandas ketika melihat darah segar dari tubuh pendonor yang mengalir dalam selang plastik menuju kantong-kantong darah. Teruuuus berulang-ulang seperti itu.

Kebetulan di kampus saat itu sedang ada kegiatan donor darah dalam memperingati hari keuangan RI. Sejujurnya saat itu sama sekali ga ada niat untuk berpartisipasi dalam acara tersebut, mengingat pengalaman yang sudah-sudah yang selalu kandas. Sampai pada hari-H kegiatan, adalah seorang teman yang “mengajak” untuk ikut berpartisipasi. Singkatnya, ajakanya berhasil.

Saat itu kebetulan bisa menjadi orang yang pertama melakukan donor darah di event tersebut, dan memang diniatkan demikian. Bukan apa-apa, kl urutan pertama biasanya belum banyak orang yang  yang dateng, jadinya ga banyak yang liat aku ketakutan waktu diambil darah. Ha..ha...


Yesss...Finally, I did it!               

#LATEPOST


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.