Kita, yang berdiri dengan alas keegoisan dan gengsi masing-masing,
kita yang mungkin bertolak belakang, dengan keakuanku, dengan kekamuanmu, dapat
memapah yang lain disaat salah satu tertatih, atau saling bepegangan untuk bersama-sama bangkit jika sama-sama
terjatuh.
Tujuan bersama yang kita punya, yang kita tau penuh liku dan kerikil, bisa
jadi hanya bisa dicapai bila kita saling menguatkan. tak cukup hanya aku, tak
cukup hanya kamu saja yang berjuang.
Ada kalanya kesedihan tidak bisa diungkapkan, ada kalanya kegundahan tidak
bisa diutarakan. Kita, seharusnya bisa lebih memahami. Tidak muluk, segelas teh
hangat atau sepotong roti, sudahlah cukup.
"Meski
yang menghubungkanku dengan seseorang hanya seutas benang, akan kujaga. Jika dia
ulurkan, akan kukencangkan . Jika ia kencangkan, akan ku kendurkan. hingga benang
itu tidak pernah terputus" (Mu'awiyyah
Ibnu Sufyan)