Baru-baru ini gairah sepak bola nasional kembali menggelora. Penyebabnya
tidak lain dan tidak bukan adalah penampilan impresif yang berhasil ditunjukan bocah bocah belum genap usia 19
tahun, dibawah panji bendera Tim nasional Indonesia U-19. Mereka berhasil
menunjukan diri sebagai yang terbaik dalam ajang piala AFF dengan
mengalahkan sang musuh bebuyutan Vietnam lewat sebuah drama yang tak kalah menegangkan dari dram ala telenovela latin, drama adu pinalti.
Penampilan impresif mereka berlanjut ke babak kualifikasi piala asia
(AFC) U-19. Secara gemilang Timnas U-19 berhasil menjadi juara group G,
mengungguli Laos, Filipina, dan sang pemegang juara 12 kali sekaligus
sang juara bertahan Korea Selatan. Hasil ini menghantarkan Timnas U-19 langsung lolos ke putaran final piala Asia (AFC) yang akan dihelat Oktober tahun depan di Myanmar. Para penggemar sepak bola tanah air dipuaskan tidak hanya dengan rentetan catatan kemenangan, tetapi juga disuguhi sebuah tontonan sepak bola yang menghibur. Puncaknya adalah pada laga terakhir babak kualifikasi Piala Asia U-19 ketika secara heroik dan gagah berhasil mengalahkan anak-anak negeri gingseng Korea Selatan.
Ikut terbawa uforia kemenangan Timnas U-19 dengan tak bosan video gol-gol yang dilesakan timnas ke gawang lawan berulang kali saya tonton. Menonton semangat bocah-bocah itu bermain, menonton kerja keras meraka, menonton kegembiraan dan kesedihan mereka pasti menimbulkan "rasa" tersendiri untuk orang-orang yang semasa kecilnya banyak menghabisakan waktu dan mempunyai passion untuk sepak bola, ya kayak saya ini lah contohnya.
Ikut terbawa uforia kemenangan Timnas U-19 dengan tak bosan video gol-gol yang dilesakan timnas ke gawang lawan berulang kali saya tonton. Menonton semangat bocah-bocah itu bermain, menonton kerja keras meraka, menonton kegembiraan dan kesedihan mereka pasti menimbulkan "rasa" tersendiri untuk orang-orang yang semasa kecilnya banyak menghabisakan waktu dan mempunyai passion untuk sepak bola, ya kayak saya ini lah contohnya.
Video-video tersebut seketika mengingatkan masa-masa dimana sepak bola
merupakan sebuah rutinitas kebutuhan yang harus dilakukan. Kemudian
iseng-iseng bongkar2 lemari kosan, mengeluarkan baju klub yang pernah
saya bela atau baju event pertandingan yang pernah saya pakai.
dan inilah hasil bongkar-bongkar lemari kosan ....^^
dan inilah hasil bongkar-bongkar lemari kosan ....^^


Kalo bongkar2 lemari yang di rumah pastinya lebih banyak lagi
jadi....kapan kita berjibaku di lapangan hijau lagi?








No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.