khirnya semua akan tiba pada suatu hari yg biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apkah kau masih selembut dahulu
memintaku minum susu dan tidur yg lelap
sambil membenarkan letak leher kemejaku
kabut tipis pun turun pelan2 di lembah kasih
lembah mandala wangi
kau dan aku tegak berdiri
melihat hutan2 yg menjadi suram
meresapi belaian angin yg menjadi dingin
apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika kudekap,
kau dekaplah lebih mesra
lebih dekat
apakah kau masih akan berkata,....dengar detak jantungku
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
cahaya bulan menusuku
dgn ribuan pertanyaan
yg takan pernah ku tau
dimana jawaban itu
bahkan letusan berapi
membangunkanku dari mimpi
sudah waktunya berdiri
mencari jawaban
kegelisahan.......hati......
Karena hidup tak melulu serius, ceritalah ngalor-ngidul, sesekali ngelantur seperti obrolan di Angkringan Pasar Burung
Thursday, December 17, 2009
Sunday, September 6, 2009
Sedikit 3 tahun ke belakang
kertas demi kertas aku rapikan, aku pilah pilah, aq tata rapi dalam kardus, lalu aq ikat kencang2. kegiatan yang sebenernya males bgt aq kerjain. apa bole buat, kamar yg hampr 3 thn aq tempatin ini akan segera berganti pemilik.
1 jam, 2 jam, ato 3 jam? ah, ternyata hampir seharian kegiatan itu menyita waktuku. lama memang, tp itu krn aq tak sekedar merapikan, begitu banyak lembar kertas, buku, bahkan sobekan2 kecil yg otomatis menyeretku, mengingatku, ke masa antara 3 tahu ke belakang
- Buku DINAMIKA (studi Perdana Memasuki Kampus/OSPEKnya STAN lah...)
Buku bersampul ungu, dengan foto 3X4q yg terlihat lugu di kiri bawah jauh menyeret ke masa2 aq pertama kali datang di kampus ini, tempat ini, lingkungan ini!
Dengan semua kebingunganku, ini kampus apa?, pelajaranya apa?, jurusanku itu nanti ngapain? sebagian dari banyak pertanyaanku, aq datang kesini
teringat bagaimana melewati 3 hari dengan pakaian hitam putih lengkap dengan peci hitam yang sangat melelahkan
teringat seorang rakanita yg tiap hari memberi nilai pada buku itu. teringat bagaimana susahnya mendapatkan nilai 7 darinya, namun tidak untuk tugas yg satu ini "Menulis diary harian". Seumur-umur aq blum pernah bkin diary. Bole dibilang itu berarti diary pertamaku. Bahkan untuk kalimat pertama pembuka aq harus menjiplak dari kalimat yg ada di diary kakak ceweku yg diam2 sesekali q baca dulu ketika masi kecil.he....sory sis
1 jam, 2 jam, ato 3 jam? ah, ternyata hampir seharian kegiatan itu menyita waktuku. lama memang, tp itu krn aq tak sekedar merapikan, begitu banyak lembar kertas, buku, bahkan sobekan2 kecil yg otomatis menyeretku, mengingatku, ke masa antara 3 tahu ke belakang
- Buku DINAMIKA (studi Perdana Memasuki Kampus/OSPEKnya STAN lah...)
Buku bersampul ungu, dengan foto 3X4q yg terlihat lugu di kiri bawah jauh menyeret ke masa2 aq pertama kali datang di kampus ini, tempat ini, lingkungan ini!
Dengan semua kebingunganku, ini kampus apa?, pelajaranya apa?, jurusanku itu nanti ngapain? sebagian dari banyak pertanyaanku, aq datang kesini
teringat bagaimana melewati 3 hari dengan pakaian hitam putih lengkap dengan peci hitam yang sangat melelahkan
teringat seorang rakanita yg tiap hari memberi nilai pada buku itu. teringat bagaimana susahnya mendapatkan nilai 7 darinya, namun tidak untuk tugas yg satu ini "Menulis diary harian". Seumur-umur aq blum pernah bkin diary. Bole dibilang itu berarti diary pertamaku. Bahkan untuk kalimat pertama pembuka aq harus menjiplak dari kalimat yg ada di diary kakak ceweku yg diam2 sesekali q baca dulu ketika masi kecil.he....sory sis
Saturday, July 18, 2009
Mari Memulai
Pernah ga sih ngrasain males?
Jgn tanya balik ke aku coz uda pasti jawabanya “sering bgt” (ya map..!). Suatu pagi aq
keingetan sesuatu, yg membuat aq berfikir tentang rasa males, rasa keengganan,
ato apalah terserah nama lainya. Yap, ingetnya di pagi hari brow, krn emg
biasanya aq normalnya di pagi hari, kl udah rada siangan dkit mulai deh ga
beres. He..
…………………….
suatu ketika aq
nginep di t4 seorang tmen, rasanya blum lama merebahkan badan, belum lama mata
terpejam, belum jg menginjak halaman mimpi bertemu akhwat idaman, eh tau2 udah
adzan subuh aja. Pagi itu serasa dingin luar biasa, teori gravitasi 9,8 m/ serasa jauh, beban
berpuluh-puluh kilo serasa membebani. Berat pasti, ngantuk apa lagi. Jangankan
berjalan menuju masjid, melangkah ke tempat wudhu pun kayanya ga bisa nyampe. Sepertinya
ga ada yg paling enak saat itu slain tidur di kasur yg empuk, guling di kanan
kiri, trus selimutan sekujur badan (plis jgn dibayangin). Maha besar Alloh yg
menciptakan nikmat tidur untuk manusia. Mari tidur. Zzzzzz……..(malah tidur,
jadi nulis ga???)
kl dlm keadaan
normal, lagi ga nginep, kmungkinan besar aq lebih milih nemenin bantal
gulingku. “Ah, dari pada sholatku ga khusyu karna masi ngantuk mending sholatnya
entar aja lah”, “kl masi ngantuk jangan-jangan nanti blum slese 2 rakaat aq
udah roboh duluan”, kalimat yg biasanya jadi jurus andalan merasionalisasi
keadaan. Tpi kl nginep kn kondisinya beda, masa yg puny rumah sholat jamaah di
masjid aq mlah enak2an tidur, ya ga enak la…h. yasudah q lawan rasa kantukq, q
tembus dinginya pagi, q seret kaki selangkah-demi selangkah, aq berwudhu lalu berjalan
menuju MBM (Masjid Baitul Mal) masjid
kebanggan kampusku.
Wednesday, June 10, 2009
Ikhwan dan Akhwat
Wah..kapan ya pertama kali denger kata ikhwan dan akhwat, akhi dan ukhti??. Seperti sebuah bahasa asing bagiku ketika memasuki dunia ngaji-mengaji dulu.(sebelumnya aktif di dunia persilatan^^).
Sempet kepikiran buka kamus besar bahasa Indonesia buat ngartiin kata-kata itu, tp kayanya kelupaan terus. Akhirnya ya muncul penafsiran2 dari Tanya ke temen deket, pergaulan dan dari buah pikiran pribadi..
IKhwan
Kayanya istilah ikhwan atau akhi seperti sebuah penghargaan, dan yang pasti beda kelas dan menimbulkan efek yang berbeda dengan julukan-julukan yang lain yang kebanyakan ga mutu. Tentunya seseorang pasti akan lebih senang jika dipanggil dengan ikhwan atau akhi daripada dengan julukan yg lain. Mungkin sbagian orang atau malah banyak orang membayangkan sosok seorang ikhwan adalah mereka yang aktif di masjid, Da'i muda yang handal, ibadahnya keren, qiyamu lail dan baca Al-Qur’an tak pernah kelewat, bermartabat, wibawa, disegani, dan Coo….l. seperti akhi Adit, Akhi Heri, Akhi irwan.he…… atau seperti pendapat temenku “S” ktika dulu aku tanya tentang ikhwan, dengan yakin ia menjawab “ikhwan itu keliatan banget dari fisiknya guh, punya jenggot (map banget kalau ada yang kesindir karena jenggotnya, atau karena ga punya jengot..), kalem, ada Al-qur’an di saku” ya gitu-gitu deh, katanya..
Subscribe to:
Posts (Atom)