Thursday, October 11, 2018

Indosat oh Indosat


Bukan bukan, ini bukan soal kekecewaan terhadap pemerintahan silam yang menjual Indosat ke Singapore Technologies Telemedia (STT) pada tahun 2002 lalu. Bukan pula harapan  terhadap  janji pemerintah untuk membeli kembali Indosat beberapa waktu yang lalu. Ini semata tentang keanehan (kalau tidak mau disebut kekecewaan) terhadap layanan yang diberikan gerai indosat.

Jadi ceritanya, per tanggal 31 Juli 2018 lalu, nomor Indosat saya (0856******2) dinyatakan hangus karena kelupaan isi ulang pulsa hingga melewati masa tenggang. Maklum saja, nomor indosat praktis hanya digunakan untuk menerima telefon dan SMS. Ada SMS pemberitahuan memang, tapi karena SMS yang masuk biasanya Cuma SMS promo/junk, SMS notifikasi akan lewatnya masa tenggang tersebut terabaikan.

Nomor tersebut sangat penting karena nomor tersebut terhubung ke teman-teman dan keluarga jauh krena sudah hamper 10 tahun saya pakai, serta sudah didaftarkan ke sistem perbankan, pengurusan administrasi, dan beberapa aplikasi yang selama ini saya gunakan. Membiarkannya hangus begitu saja kok rasanya berat. Browsing-browing, nanya-nanya temen2, katanya nomor bisa aktif kembali asal diisi pulsa meskpun dalam keadaan tidak aktif. Saya coba cara tersebut, dan nyatanya gagal.
Beberapa hari kemudian saya mendatangi gerai Indosat di jl, Pemuda, Jakarta Timur. Keterangan dari CS, status nomor saya saat ini sudah dijual kembali, tapi belum terbeli/berpindah tangan. Nomor saya bisa balik lagi, tapi harus menunggu 1-2 bulan sejak tanggal nomornya hangus, asalkan nomornya belum berhasil dijual. OK, masih ada harapan.