Bukan bukan, ini bukan soal
kekecewaan terhadap pemerintahan silam yang menjual Indosat ke Singapore
Technologies Telemedia (STT) pada tahun 2002 lalu. Bukan pula harapan terhadap janji pemerintah untuk membeli kembali Indosat
beberapa waktu yang lalu. Ini semata tentang keanehan (kalau tidak mau disebut
kekecewaan) terhadap layanan yang diberikan gerai indosat.
Jadi ceritanya, per tanggal 31
Juli 2018 lalu, nomor Indosat saya (0856******2) dinyatakan hangus karena
kelupaan isi ulang pulsa hingga melewati masa tenggang. Maklum saja, nomor
indosat praktis hanya digunakan untuk menerima telefon dan SMS. Ada SMS
pemberitahuan memang, tapi karena SMS yang masuk biasanya Cuma SMS promo/junk,
SMS notifikasi akan lewatnya masa tenggang tersebut terabaikan.
Nomor tersebut sangat penting
karena nomor tersebut terhubung ke teman-teman dan keluarga jauh krena sudah hamper
10 tahun saya pakai, serta sudah didaftarkan ke sistem perbankan, pengurusan
administrasi, dan beberapa aplikasi yang selama ini saya gunakan. Membiarkannya
hangus begitu saja kok rasanya berat. Browsing-browing, nanya-nanya temen2,
katanya nomor bisa aktif kembali asal diisi pulsa meskpun dalam keadaan tidak
aktif. Saya coba cara tersebut, dan nyatanya gagal.
Beberapa hari kemudian saya
mendatangi gerai Indosat di jl, Pemuda, Jakarta Timur. Keterangan dari CS,
status nomor saya saat ini sudah dijual kembali, tapi belum terbeli/berpindah tangan. Nomor saya bisa balik lagi,
tapi harus menunggu 1-2 bulan sejak tanggal nomornya hangus, asalkan nomornya
belum berhasil dijual. OK, masih ada harapan.